Proyeksi Candu

senyumanmu diujung lembayung,
tak mengurangi sedikitpun indahnya senjaku di tanggal duapuluh.

hasratku ingin tambah, lekas tumbuh.

namun lain kali takkan kubiarkan kau menebar sembarang senyum.
takut nanti semesta cemburu,
atau bahkan insan lain sembarang mencumbu,

merayu, mengadu kau candu

jangan tau,

jua hingga mau,

bahwasanya tuan satu;
tempatku mengadu peluh hingga luruh

ialah tempat sunyiku damai berteduh.

—MartabakManis

Komentar

Popular Diary

Gagal Move On

CERPEN: Mesin Tik Jahat