Kunamakan kau.. Hampa.

Yang mati, 'kan kian membusuk
belum saja kamu tahu..
hingga aromanya kian menyeruak masuk
diiringi dengan sahutan deru pilu.

Tak ada lagi pengampunan
terlambat 'tuk mengutarakan segala bentuk penyesalan
Maafmu.. sudah tak berlaku
Bungamu.. tlah lama layu

Apalagi?
Senyummu? kali ini takkan goyah aku terayu!
Balas kasih pun.. sudah habis dimakan sepinya waktu

Aku? bisa apa..
Selain mengubur dan diikhlaskan berlalu.
Resmi! tlah kututup ruang senduku.

Selamat datang, ruang rindu
Selamat bersemayam, dengan tenang.


—MartabakManis

Komentar

  1. Balasan
    1. Haii kawan!
      Senangg sekaliii rasanya kalo kamu menikmatinya :)
      Terimakasih sudah berkenan tuk mampir dan membaca tulisanku!
      Siapapun kamu, semoga harimu baik selalu! :)

      Hapus
  2. Balasan
    1. Hai kawan!
      Terimakasih sudah berkenan mampir dan membaca tulisan menyedihkanku
      Semoga harimu dipenuhi hal-hal menyenangkan!

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Sahda, kawan lamaku!
      Lama kita tak saling berbagi sapa, ya?

      Perlu waktu bagiku untuk kemudian sadar akan hadirmu pada laman usangku.
      Apa yang membawamu mengarungi tumpahan piluku ini?
      Kau ingin coba berselancar menghantam ombak kembali?

      Hapus

Posting Komentar

Popular Diary

Gagal Move On

CERPEN: Mesin Tik Jahat