Kunamakan kau.. Hampa.
Yang mati, 'kan kian membusuk
belum saja kamu tahu..
hingga aromanya kian menyeruak masuk
diiringi dengan sahutan deru pilu.
Tak ada lagi pengampunan
terlambat 'tuk mengutarakan segala bentuk penyesalan
Maafmu.. sudah tak berlaku
Bungamu.. tlah lama layu
Apalagi?
Senyummu? kali ini takkan goyah aku terayu!
Balas kasih pun.. sudah habis dimakan sepinya waktu
Aku? bisa apa..
Selain mengubur dan diikhlaskan berlalu.
Resmi! tlah kututup ruang senduku.
Selamat datang, ruang rindu
Selamat bersemayam, dengan tenang.
—MartabakManis
belum saja kamu tahu..
hingga aromanya kian menyeruak masuk
diiringi dengan sahutan deru pilu.
Tak ada lagi pengampunan
terlambat 'tuk mengutarakan segala bentuk penyesalan
Maafmu.. sudah tak berlaku
Bungamu.. tlah lama layu
Apalagi?
Senyummu? kali ini takkan goyah aku terayu!
Balas kasih pun.. sudah habis dimakan sepinya waktu
Aku? bisa apa..
Selain mengubur dan diikhlaskan berlalu.
Resmi! tlah kututup ruang senduku.
Selamat datang, ruang rindu
Selamat bersemayam, dengan tenang.
—MartabakManis
Keren bnget ben
BalasHapusHaii kawan!
HapusSenangg sekaliii rasanya kalo kamu menikmatinya :)
Terimakasih sudah berkenan tuk mampir dan membaca tulisanku!
Siapapun kamu, semoga harimu baik selalu! :)
Love it
BalasHapusHai kawan!
HapusTerimakasih sudah berkenan mampir dan membaca tulisan menyedihkanku
Semoga harimu dipenuhi hal-hal menyenangkan!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDitunggu updatenya..
HapusHai Sahda, kawan lamaku!
HapusLama kita tak saling berbagi sapa, ya?
Perlu waktu bagiku untuk kemudian sadar akan hadirmu pada laman usangku.
Apa yang membawamu mengarungi tumpahan piluku ini?
Kau ingin coba berselancar menghantam ombak kembali?